Busana tari legong
Busana Tari Legong dan Penjelasan
Artikel tentang busana Tari Legong ini
sebenarnya merupakan postingan lanjutan dari artikel beberapa waktu lalu
yang berjudul "Sejarah Tari Legong Keraton dan Asal Daerahnya".
Berhubung pada materi tersebut belum kita bahas mengenai kostum atau
pakaian yang dikenakan dalam pertunjukan tari legong maka melalui ulasan
ini sedikit banyak akan kita singgung tentang tata busana dalam
pementasan tari legong keraton.
Pada masa lalu busana Tari Legong terkesan cukup sederhana namun seiring muncul dan berkembangnya tata rias modern kesenian khas dari Gianyar Bali ini juga mendapatkan perubahan dari segi kostum serta tata rias.
Adapun kostum yang dikenakan guna menunjukan ciri khas dari tarian legong dapat kita simpulkan sebagai berikut.
Untuk menutup bagian atas penari legong menggunakan kemen dan baju
lengan panjang dan identik berwarna mencolok entah itu merah, kuning,
hijau, dan lain sebagainya. Kemen dan baju sekilas terlihat seperti
kebaya di jawa dan memiliki hiasan serta corak khusus.
Jika kita melihat beberapa jenis tari legong yang ada saat ini maka kita akan mendapati perbedaan yang tidak terlalu signifikan antara baju yang dikenakan.
Untuk mendukung kekuatan kain songket berikutnya terdapat Stagen semacam sabuk sebagai pengikat kain songket dengan tubuh penari hingga menutupi bagian dada. Dengan demikian para penari akan lebih bebas dan leluasa bergerak tanpa takut songket yang dililitkan pada pinggulnya terjatuh. Stagen sendiri biasanya berwarna mencolok seperti merah maupun pink agar terlihat menarik dikenakan berseram antara satu penari dengan penari lain.
Selain ketiga tata busana utama di atas tari legong masih memiliki pernik guna mendukung busana yang dikenakan. Pernak pernik semacam gelang atas dan bawah serta gelungan sebagai hiasan kepala akan menambah keunikan dan keindahan tari legong. Namun demikian tata busana Tari Legong di atas merupakan ciri dari tari legong jobog. Pada jenis legong lain mungkin saja busana dan tata riasnya ada sedikit perbedaan.
Pada masa lalu busana Tari Legong terkesan cukup sederhana namun seiring muncul dan berkembangnya tata rias modern kesenian khas dari Gianyar Bali ini juga mendapatkan perubahan dari segi kostum serta tata rias.
Adapun kostum yang dikenakan guna menunjukan ciri khas dari tarian legong dapat kita simpulkan sebagai berikut.
Kemen dan Baju
Jika kita melihat beberapa jenis tari legong yang ada saat ini maka kita akan mendapati perbedaan yang tidak terlalu signifikan antara baju yang dikenakan.
Songket dan Stagen
Sudah tahu dong kalau songket merupakan salah satu kain yang dibuat dengan cara ditenun? Kain songket memiliki corak dan warna khusus yang identik dengan kemewahan serta keindahan. Pada pertunjukan tari legong songket dikenakan oleh para penari dengan cara dililitkan mengelilingi pinggul.Untuk mendukung kekuatan kain songket berikutnya terdapat Stagen semacam sabuk sebagai pengikat kain songket dengan tubuh penari hingga menutupi bagian dada. Dengan demikian para penari akan lebih bebas dan leluasa bergerak tanpa takut songket yang dililitkan pada pinggulnya terjatuh. Stagen sendiri biasanya berwarna mencolok seperti merah maupun pink agar terlihat menarik dikenakan berseram antara satu penari dengan penari lain.
Badong dan Tutup Dada
Pada bagian atas sebagai hiasan para penari mengenakan Badong yakni sebuah perhiasan yang terbuat dari kulit hewan dan dikenakan melingkar di leher sehingga menutupi bahu sang penari. Sementara itu penutup dada dikenakan dengan tujuan hiasan sekaligus memperkuat pakaian yang dikenakan oleh para penarinya.Selain ketiga tata busana utama di atas tari legong masih memiliki pernik guna mendukung busana yang dikenakan. Pernak pernik semacam gelang atas dan bawah serta gelungan sebagai hiasan kepala akan menambah keunikan dan keindahan tari legong. Namun demikian tata busana Tari Legong di atas merupakan ciri dari tari legong jobog. Pada jenis legong lain mungkin saja busana dan tata riasnya ada sedikit perbedaan.
Komentar
Posting Komentar